Apapun
namanya reformasi atau demokrasi hanya akan berdampak pada 2 (dua) hal yang
terlihat secara nyata,pertama terjadinya Degradasi pada pihak negara (state)
dan Up grading pada rakyat, menurut jarum sejarah, hal ini terlihat dari
jebolnya SIUPP untuk salah satu syarat mendirikan usaha penerbitan media pada
zaman Orde Baru ,yang konsekuensinya diikuti dengan menjamurnya perusahaan
penerbitan media cetak maupun elektronik dan menyemutnya wartawan , yang
kemudian diikuti pula dengan semakin terbukanya akses bagi rakyat untuk ikut
berperan melakukan pengawasan terhadap pemerintah, hal ini dibuktikan dengan
kebebasan rakyat dalam menyampaikan pendapat,berserikat dan berkumpul dan hal
ini dapat dilihat dengan terbentuknya LSM–LSM baru.
Seiring
dengan itu pula dengan regulasi UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah,telah dimulai dilaksanakannya otonomi daerah yang memberikan kekuasaan
yang besar terhadap pemerintah daerah untuk menggelola sumber dayanya. Maka,
pelaksanaan konsep good governance menjadi sangat penting agar kekuasaan
tersebut tidak diselewengkan hanya untuk kepentingan mereka yang sedang
memegang kekuasaan. Dalam mendorong terwujudnya good governance Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) mempunyai peran yang strategis karena dapat menjadi agent of
control bagi penyelenggaraan pemerintahaan didaerah, apakah telah melaksanakan
prinsip – prinsip good governance atau belum.
Bertitik
tolak dari semangat reformasi yang dijiwai oleh UUD 1945 sebagai dasar hukum
dan Pancasila sebagai landasan azas ideologi, segenap Dewan Pimpinan Pusat
Lembaga Swadaya Masyarakat Laskar Padjadjaran dengan kata sepakat secara
bersama-sama, berkomitmen dan merasa perlu untuk ikut berperan aktif pada
pembangunan bangsa ini dengan cara berhimpun dalam satu wadah dalam organisasi
yang kami bentuk dan beri nama Lembaga Swadaya Masyarakat Laskar Padjadjaran (
LSM – LPN ) yang bertujuan akan dapat berfungsi sebagai agent of change dan
agent of control dengan melakukan desakan-desakan untuk perubahan terhadap
kebijakan pemerintah daerah yang tidak pro-rakyat dan meningkatkan partisipasi
politik masyarakat agar mampu secara mandiri mengkritisi kebijakan-kebijakan
pemerintah yang tidak adil terhadap masyarakat di daerah, serta sebagai
kekuatan moral (moral force) untuk mendesakkan kebijakan pemerintah agar berorientasi
sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
Dalam
upaya untuk mewujudkan good governance dan melaksanakan fungsinya baik sebagai
agent of control maupun agent of change di Kabupaten Bogor. Untuk itu diperlukan
langkah dan peran secara nyata guna
partisipasi LSM Laskar Padjadjaran dalam mewujudkan good governance di
Kabupaten Bogor. Untuk menjawab permasalahan diatas, maka LSM Laskar
Padjadjaran perlu menghimpun masyarakat Kabupaten Bogor yang berjiwa
progresif, dinamis, reformis dan revolusioner dalam satu wadah, melakukan social
control kemasyarakatan dan pemerintahan, pendidikan masyarakat melalui
seminar-seminar, simposium, penelitian, analisis yang dituangkan dalam
tulisan-tulisan berupa buku, makalah, buletin dan jurnal yang kemudian pen"job-deskripsi"annya
dijabarkan dalam program kerja jangka pendek dan jangka panjang LSM Laskar
Padjadjaran, diharapakan dapat mewujudkan salah satu tujuan LSM Laskar
Padjadjaran sebagai sarana untuk dapat turut mensejahterakan masyarakat di
Kabupaten Bogor dan berpartisipasi dalam rangka pembangunan yang meliputi aspek :
1.
Politik,Ekonomi dan
Pemerintahan
2.
Hukum
3.
Tataruang dan
Lingkungan Hidup
4.
Ketenagakerjaan
5.
Pendidikan
6.
Kesehatan Masyarakat
7.
Sosial Budaya
LSM
Laskar Padjadjaran menyadari di usianya yang baru lahir dalam menapaki
perjalanan kedepan akan banyak menghadapi dan mengalami berbagai macam kendala
mulai dari persoalan eksternal. Kendala eksternal meliputi; tidak adanya jaminan hukum
tentang partisipasi masyarakat di Kabupaten Bogor, DPRD Kabupaten Bogor yang
tidak bervisi untuk melakukan perubahan terhadap sistem pemerintahan yang masih
feodal dan paternalistik, serta kondisi pada masyarakat yang masih bersikap
apatis dalam malakukan kontrol pada pemerintahan dan upaya mewujudkan good
governance di Kabupaten Bogor.
Untuk
itu LSM Laskar Padjadjaran akan terus berupaya melakukan perubahan yang harus
dilakukan di internal kelembagaan dengan peningkatan SDM yang ada,membangun
jaringan kekuatan dengan lembaga atau organisasi lain maupun mendesakkan
perubahan pada pemerintah daerah yang dianggap secara signifikan bertolak
belakang dengan Visi ,Misi dan tujuan LSM . Sebagai kelompok yang berdiri di
pihak masyarakat dan berfungsi untuk membela hak-hak masyarakat serta untuk
mewujudkan tata pemerintahan daerah yang baik di Kabupaten Bogor, kita meyadari
keberadaan dan peranan lembaga swadaya masyarakat sangat dibutuhkan. Apalagi
dalam kondisi dimana tingkat partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan
terhadap kekuasaan masih sangat rendah. Oleh karena itu, keberadaan lembaga
swadaya masyarakat sangat dibutuhkan untuk melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan melakukan pemberdayaan rakyat dalam
rangka meningkatkan partisipasi politik rakyat dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor.
Oleh
: Mifel Hendriyanto (Ketua
Umum)
Abu Yazid,S.Ip (Sekretaris Jenderal)
A Nurham Arba, SH (Dir. Eksekutif)
*) LOKASI KAMI
*)NAPAK TILAS PADJADJARAN
*) LOKASI KAMI
Markas Citeureup Bogor |
*)NAPAK TILAS PADJADJARAN
SRI BADUGA
MAHARAJA
Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Sri Baduga sebelum menjadi Raja Pajajaran, menjadi Raja di Sindang Kasih (daerah Cirebon) dan Singapura (Meurtasinga di Cirebon) dahulu. Tahun 1482 Siliwangi menjadi Raja Galuh menggantikan Dewa Niskala dan Prabu
Susuk Tunggal (mertua Prabu Siliwangi).
Raja Sunda menyerahkan kerajaannya kepada Jaya Dewata. Penyebutan Jaya Dewata "Prabu Siliwangi" kurang lebih terjadi pada 1482M. Setelah menerima takhta dari Kerajaan Sunda, selanjutnya ia bergelar Sri Baduga Maharaja (menurut naskah Wangsakerta). Prabu Siliwangi menetapkan Pakuan Pajajaran menjadi Ibu Kota Pajajaran menjadi ibu kota kerajaan yang baru, dan Siliwangi sering disebut raja pertama Pajajaran. Sejak saat itu pusat pemerintahan/ibu kota Pajajaran tidak pernah berpindah-pindah sampai runtuhnya Pajajaran.
Dengan sikap arif dan bijaksana dalam pemerintahannya, Prabu Siliwangi membuat Kerajaan Pajajaran berkembang pesat dalam berbagai sektor kehidupan. Negara aman, tentram, subur, makmur, semakin pesat kemajuannya, dan semakin besar sampai ke Sunda Kelapa (Jakarta). Pelabuhannya sangat maju dan perdagangan mencapai negara-negara tetangga.
Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Sri Baduga sebelum menjadi Raja Pajajaran, menjadi Raja di Sindang Kasih (daerah Cirebon) dan Singapura (Meurtasinga di Cirebon) dahulu. Tahun 1482 Siliwangi menjadi Raja Galuh menggantikan Dewa Niskala dan Prabu
Susuk Tunggal (mertua Prabu Siliwangi).
Raja Sunda menyerahkan kerajaannya kepada Jaya Dewata. Penyebutan Jaya Dewata "Prabu Siliwangi" kurang lebih terjadi pada 1482M. Setelah menerima takhta dari Kerajaan Sunda, selanjutnya ia bergelar Sri Baduga Maharaja (menurut naskah Wangsakerta). Prabu Siliwangi menetapkan Pakuan Pajajaran menjadi Ibu Kota Pajajaran menjadi ibu kota kerajaan yang baru, dan Siliwangi sering disebut raja pertama Pajajaran. Sejak saat itu pusat pemerintahan/ibu kota Pajajaran tidak pernah berpindah-pindah sampai runtuhnya Pajajaran.
Dengan sikap arif dan bijaksana dalam pemerintahannya, Prabu Siliwangi membuat Kerajaan Pajajaran berkembang pesat dalam berbagai sektor kehidupan. Negara aman, tentram, subur, makmur, semakin pesat kemajuannya, dan semakin besar sampai ke Sunda Kelapa (Jakarta). Pelabuhannya sangat maju dan perdagangan mencapai negara-negara tetangga.
DYAH PITALOKA
Prabu Maharaja Linggabuana dari permaisurinya, Dewi Lara Linsing (putri Prabu Aya Kulon) memperoleh beberapa anak. Anak tertua yang lahir pada tahun 1339 Maseh. Oleh kakeknya diberi nama Citraresmi, oleh ayahnya diberi nama Dyah Pitaloka. Rasa sayang Prabu Linggabuana kepada anak tertuanya itu menjadikan Dyah Pitaloka disegani dikalangan
istana. Keahliannya dalam bidang seni dan pengetahuannya yang luhur semakin menambah rasa sayang sang Raja kepada putrinya tersebut.
IDyah Pitaloka kemudian tumbuh menjadi gadis cantik jelita dan memunyai keperibadian yang luhur serta welas asih. Parasnya yang cantik membuat beberapa petinggi kerajaan hingga Raja-raja di Nusantara ingin meminangnya untuk dijadikan permaisuri, namun Prabu Linggabuana lebih memilih Hayam Wuruk sebagai menantunya dengan niat mempererat tali persaudaraan yang telah lama putus antara Majapahit dengan Sunda. Nama Dyah Pitaloka kemudian sering disangkutkan dengan Majapahit dalam catatan sejarah Indonesia, karena keterkaitannya dalam peristiwa Bubat.
Prabu Maharaja Linggabuana dari permaisurinya, Dewi Lara Linsing (putri Prabu Aya Kulon) memperoleh beberapa anak. Anak tertua yang lahir pada tahun 1339 Maseh. Oleh kakeknya diberi nama Citraresmi, oleh ayahnya diberi nama Dyah Pitaloka. Rasa sayang Prabu Linggabuana kepada anak tertuanya itu menjadikan Dyah Pitaloka disegani dikalangan
istana. Keahliannya dalam bidang seni dan pengetahuannya yang luhur semakin menambah rasa sayang sang Raja kepada putrinya tersebut.
IDyah Pitaloka kemudian tumbuh menjadi gadis cantik jelita dan memunyai keperibadian yang luhur serta welas asih. Parasnya yang cantik membuat beberapa petinggi kerajaan hingga Raja-raja di Nusantara ingin meminangnya untuk dijadikan permaisuri, namun Prabu Linggabuana lebih memilih Hayam Wuruk sebagai menantunya dengan niat mempererat tali persaudaraan yang telah lama putus antara Majapahit dengan Sunda. Nama Dyah Pitaloka kemudian sering disangkutkan dengan Majapahit dalam catatan sejarah Indonesia, karena keterkaitannya dalam peristiwa Bubat.
JAGA BAYA
Jagabaya adalah seorang tumenggung yang juga menjadi perwira angkatan perang kerajaan Pajajaran. Peran Jagabaya terbilang cukup besar. Selama pengabdiannya Ki Jagabaya merupakan salah satu tokoh yang berhasil membuat Pajajaran menjadi sebuah kerajaan besar dan disegani, perannya semakin terlihat ketika Jagabaya ditugaskan oleh Sri Baduga
Maharaja dalam sebuah pertempuran untuk menghalau kerusuhan di daerah Cirebon (Indraprahasta), Jagabaya berangkat beserta 60 anggota pasukan pilih tanding yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon dengan misi mengamankan daerah ersebut. Jagabaya dalam pertempuran itu dikisahkan berhasil membunuh ratusan orang yang ternyata merupakan pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar.
Jagabaya dalam memperkuat angkatan perang menerapkan beberapa formasi tempur yang dapat diandalkan dalam berbagai peperangan baik darat maupun laut. Selain mahir dalam siasat berperang, Jagabaya merupakan manusia pilih tanding yang menjadi andalan Sri Baduga dalam menghalau musuh-musuh yang merongrong kekuasaan Pajajaran.
Jagabaya adalah seorang tumenggung yang juga menjadi perwira angkatan perang kerajaan Pajajaran. Peran Jagabaya terbilang cukup besar. Selama pengabdiannya Ki Jagabaya merupakan salah satu tokoh yang berhasil membuat Pajajaran menjadi sebuah kerajaan besar dan disegani, perannya semakin terlihat ketika Jagabaya ditugaskan oleh Sri Baduga
Maharaja dalam sebuah pertempuran untuk menghalau kerusuhan di daerah Cirebon (Indraprahasta), Jagabaya berangkat beserta 60 anggota pasukan pilih tanding yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon dengan misi mengamankan daerah ersebut. Jagabaya dalam pertempuran itu dikisahkan berhasil membunuh ratusan orang yang ternyata merupakan pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar.
Jagabaya dalam memperkuat angkatan perang menerapkan beberapa formasi tempur yang dapat diandalkan dalam berbagai peperangan baik darat maupun laut. Selain mahir dalam siasat berperang, Jagabaya merupakan manusia pilih tanding yang menjadi andalan Sri Baduga dalam menghalau musuh-musuh yang merongrong kekuasaan Pajajaran.
LARA SARKATI
Merupakan putri dari Resi Susuk Lampung dari Sumatera Selatan. Lara Sarkati diperistri oleh Prabu Niskala Wastu Kencana pada usia menginjak 19 tahun, dan Niskala Wastu Kencana sendiri pada masa itu baru usia 20 tahun. Setelah satu tahun berumah tangga, ia memperoleh putra Sang Haliwungan, yang lahir pada 1369 Masehi.
Merupakan putri dari Resi Susuk Lampung dari Sumatera Selatan. Lara Sarkati diperistri oleh Prabu Niskala Wastu Kencana pada usia menginjak 19 tahun, dan Niskala Wastu Kencana sendiri pada masa itu baru usia 20 tahun. Setelah satu tahun berumah tangga, ia memperoleh putra Sang Haliwungan, yang lahir pada 1369 Masehi.
MUNDINGLAYA
DIKUSUMAH
Tampan, bijaksana, dan baik hati. Tidak heran bila Sunten Jaya iri padanya. Walaupun Mundinglaya dijebak oleh saudara tirinya, ia tidak mendendam. Pada akhirnya ia menjadi pahlawan dengan mengambil pusaka Layang Salaka Domas untuk menjaga perdamaian di Pajajaran dan kemudian menjadi raja menggantikan sang ayah.
Tampan, bijaksana, dan baik hati. Tidak heran bila Sunten Jaya iri padanya. Walaupun Mundinglaya dijebak oleh saudara tirinya, ia tidak mendendam. Pada akhirnya ia menjadi pahlawan dengan mengambil pusaka Layang Salaka Domas untuk menjaga perdamaian di Pajajaran dan kemudian menjadi raja menggantikan sang ayah.
KARANCANG
Atau Raden Gagak Karancang merupakan anak dari Layung Batik atau Pangeran Surya Kencana dengan Bungsu Rarang. Karancang lahir ketika ibunya, Bungsu Rarang, sedang ditelan bulat-bulat oleh Jongrang Kalapitung (jelmaan ular Wulung). Pada saat melahirkan di dalam perut Jongrang Kalapitung, Bungsu Larang ditolong oleh kekuatan Nyi Pohaci sehingga
dapat melahirkan dengan selamat. Karancang yang baru lahir ternyata mampu mengalahkan ular Wulung hingga mati.
Atau Raden Gagak Karancang merupakan anak dari Layung Batik atau Pangeran Surya Kencana dengan Bungsu Rarang. Karancang lahir ketika ibunya, Bungsu Rarang, sedang ditelan bulat-bulat oleh Jongrang Kalapitung (jelmaan ular Wulung). Pada saat melahirkan di dalam perut Jongrang Kalapitung, Bungsu Larang ditolong oleh kekuatan Nyi Pohaci sehingga
dapat melahirkan dengan selamat. Karancang yang baru lahir ternyata mampu mengalahkan ular Wulung hingga mati.
KENTRING
MANIK
Atau Mayang Sunda adalah anak dari Susuktunggal atau Sang Haliwungan, cucu dari Prabu Niskala Wastu Kencana dan cicit dari Prabu Linggabuana. Pernikahan antara Kentring Manik dengan Sri Baduga Maharaja melahirkan anak bernama Surawisesa, yang nantinya akan menjadi Raja Pajajaran penerus Sri Baduga Maharaja.
Atau Mayang Sunda adalah anak dari Susuktunggal atau Sang Haliwungan, cucu dari Prabu Niskala Wastu Kencana dan cicit dari Prabu Linggabuana. Pernikahan antara Kentring Manik dengan Sri Baduga Maharaja melahirkan anak bernama Surawisesa, yang nantinya akan menjadi Raja Pajajaran penerus Sri Baduga Maharaja.
GELAP NYAWANG
Adalah pejabat kerajaan Pajajaran yang bertugas mengajarkan ilmu kesaktian mumpuni dalam ilmu kenegaraan dan ketataanegaraan. Gelap Nyawang merupakan salah satu pembesar yang cukup disegani, karena keilmuannya.
Adalah pejabat kerajaan Pajajaran yang bertugas mengajarkan ilmu kesaktian mumpuni dalam ilmu kenegaraan dan ketataanegaraan. Gelap Nyawang merupakan salah satu pembesar yang cukup disegani, karena keilmuannya.
SAKYAWIRYA
Adalah seorang ksatria Palembang; putera seorang Menteri Urusan Laut Kerajaan Palembang yang terampil dalam ilmu ksatriaan dan gemar melakukan petualangan. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya Sang Sakyawira sampai di daerah Tatar Sunda.
Adalah seorang ksatria Palembang; putera seorang Menteri Urusan Laut Kerajaan Palembang yang terampil dalam ilmu ksatriaan dan gemar melakukan petualangan. Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya Sang Sakyawira sampai di daerah Tatar Sunda.
PURAGABAYA
Adalah para ksatria pilihan putra bangsawan Pajajaran yang disiapkan menjadi pengawal pribadi para pejabat kerajaan. Menjadi seorang Puragabaya merupakan sebuah kehormatan yang istimewa. Selain mempelajari ilmu kanuragan dan beladiri yang mumpuni, Puragabaya juga dibekali dengan ilmu-ilmu agama. Dengan begitu, seorang Puragabaya selain
memiliki ilmu kanuragan yang sangat ampuh dan berbahaya, juga memiliki kefasihan yang tinggi dalam agama. Para Puragabaya dilukiskan sebagai lelaki sakti dalam hal ilmu silatnya, memunyai hati dan perilaku yang menyerupai pendeta.
Adalah para ksatria pilihan putra bangsawan Pajajaran yang disiapkan menjadi pengawal pribadi para pejabat kerajaan. Menjadi seorang Puragabaya merupakan sebuah kehormatan yang istimewa. Selain mempelajari ilmu kanuragan dan beladiri yang mumpuni, Puragabaya juga dibekali dengan ilmu-ilmu agama. Dengan begitu, seorang Puragabaya selain
memiliki ilmu kanuragan yang sangat ampuh dan berbahaya, juga memiliki kefasihan yang tinggi dalam agama. Para Puragabaya dilukiskan sebagai lelaki sakti dalam hal ilmu silatnya, memunyai hati dan perilaku yang menyerupai pendeta.
DAYANG RATU
Adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan ratu kerajaan. Mereka yang menjadi dayang mengabdikan seluruh hidupnya, sebuah penghormatan dan pengabdian untuk rajanya.
Adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan ratu kerajaan. Mereka yang menjadi dayang mengabdikan seluruh hidupnya, sebuah penghormatan dan pengabdian untuk rajanya.
PRAWIRA ATAU
PRAJURIT
Adalah golongan pangkat dalam sistem pertahanan atau keamanan. Prajurit Pajajaran tentunya memiliki kemampuan dalam kegesitan atau kecepatan dalam pertarungan. Melihat kondisi alam yang hutan dan pegunungan, kegesitan dan kecepatan merupakan harga mati yang harus dimiliki oleh prajurit-prajurit latih Kerajaan Pajajaran.
Adalah golongan pangkat dalam sistem pertahanan atau keamanan. Prajurit Pajajaran tentunya memiliki kemampuan dalam kegesitan atau kecepatan dalam pertarungan. Melihat kondisi alam yang hutan dan pegunungan, kegesitan dan kecepatan merupakan harga mati yang harus dimiliki oleh prajurit-prajurit latih Kerajaan Pajajaran.